INGAT !!! GUSTI ALLAH MBOTEN SARE
Di dalam kehidupan ini kalau kita mau melihat sekitar kita, bermacam-macam kejadian dan pelajaran dunia akan bisa kita telusuri makna disetiap kejadian. Sebab dan akibat yang diperoleh setiap manusia pasti ada. Hukum itu melekat pada setiap makhluk hidup. Contohnya apabila kita sering meremehkan orang pasti ada akibat yang akan kita dapatkan. Bersedekah juga pasti ada akibat dari sedekah tersebut. Makanya kalau kita bisa menghayati setiap gerakan kita dengan konsekuensi akibat perbuatan kita, kita pasti akan memperoleh jawaban atas semua yang telah kita lakukan.
Gusti Allah mboten sare, Allah tidak tidur, tidak pernah, bahkan selalu mengawasi gerak gerik kita, bahkan apa yang baru terlintas dalam hati kita, begitu melekat tanpa memberi ruang buat terjadinya ke alpaan. Maka tidak ada yang percuma segala hal di dunia ini, tidak ada yang sia-sia, tidak ada yang tanpa maksud dan tujuan, semua memiliki makna. Ketika ada seorang pengemis datang kerumah, dengan tampilan sehat dan segar, maka berilah, tak perlu nilai penampilan dia yang tidak pantas, tapi niat untuk berbagi memberi itu tidak sia-sia, Allah melihat itu dan akan tetap mencatat sebagai amal baik, tanpa melihat siapa yang diberi. Ketika pekerjaan yang kita terima bertambah , dan terus bertambah, dengan tanggung jawab yang semakin banyak, tapi pendapatan yang kita dapat segitu gitu aja maka bersabarlah, dan kerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabmu, karena percayalah Gusti Allah Mboten Sare, Allah akan melihat setiap upaya yang engkau kerjakan dan mencatatnya sebagai amal. Ingatlah bahwa Allah begitu menyayangi dan mencintai kita, tak mungkin Allah akan menyia nyiakan setiap amal ibadah, doa dan kebaikan yg kita tebarkan.Semuanya akan terbalas dan di balas , hanya kadang kita tidak faham dengan apa Allah membalas dan mengabulkan doa-doa. Bahkan sering kali Allah mengabulkan doa dengan memberikan yang jauh lebih baik dari yang di minta, namun kita tidak menyadarinya. Keluarga rukun, anak-anak sehat, tidak bermasalah dengan hukum atau masyarakat termasuk hasil kita /rejeki apabila kita menebar kebaikan.
(16 Desember 2018)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hidup di dunia seperti sandiwara kadang di atas kadang di bawah. Dari lemah saat bayi menjadi kuat fisik ataupun kekuasaan saat dewasa. Menjelang tua kekuatan, kekuasaan, kekayaan akan pindah ke orang lain. Bila ada orang telah tua berarti dia harus segera lengser keprabon, namun ada sebagian orang yang telah tua belum menyadari akan dirinya sehingga terlihat lucu. Allah Taala dalam ayatNya yang dinamakan Ayat Kursi jelas berfirman bahwa Dia ..."wa laa naum"... Jelas di ayat tersebut, sehingga bila orang saat kuasa hanya berfikir untuk dirinya termasuk orang yang merugi. Semoga kita dijauhkan dari hal itu. Aamiin
Setuju pak..terima kasih dah mampir di sini
Setuju pak guru, Allah tak pernah tidur. Setiap perbuatan kita pasti ada balasannya. Jazakallah khoir untuk tulisan sarat ibrah ini. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, pak guru.
Amin....salam sukses juga
Betul Pak Allah tak pernah tidur, karena segalanya dalam genggaman-Nya, diatur Oleh-Nya, tapi seringkali hal itu luput dari ingatan ketika sesuatu yang tak diinginkan terjadi atau sebaliknya ketika suatu yang diinginkan tidak terjadi, padahal sudah melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya. Lagi-lagi syetan dengan kepandaiannya dapat menyusup ke relung hati terdalam tak terasa membisikkan sesuatu seakan hal itu merupakan kebenaran. Sejatinya dzikir kepada Allah jalan satu-satunya terhindar dari godaan syetan yang setiap saat bisa merasuki hati dan pikiran. Sukses selalu dan barakallah
Setuju bu guru...barakallah juga selalu buat panjenengan